Sabtu, 01 Desember 2018

Jenis Jenis Skala Sikap Beserta Pengertian Dari Masing Masing Jenis

Sumber:Google Image


Jenis Jenis Skala Sikap


  1. Skala Likert
  2. Skala Guttman
  3. Skala Differensial Semantict
  4. Rating Scale
  5. Skala Thurstone


1.Skala Likert
  • Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. 
  • Dengan menggunakan skala Likert,  maka variabel dijabarkan menurut urutan variabel – sub variabel (dimensi) – indikator – deskriptor. Dan deskriptor ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat butir instrumen berupa pernyataan atau pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden.
  • Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata – kata sebagai berikut :

2.Skala Guttman
  • Skala Guttman merupakan skala komulatif. Jika seseorang menyisakan pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot lainnya. Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja dari suatu variabel yang multidimensi. 
  • Skala Guttman disebut juga skala scalogram yang sangat baik untuk menyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti yang sering disebut dengan attribut universal.
  • Pada skala Guttman terdapat beberapa pernyataan yang diurutkan secara hierarki untuk melihat sikap tertentu sesorang. 
  • Jika seseorang menyatakan tidak terhadap pernyataan sikap tertentu dari sederetan pernyataan itu, ia akan menyatakan lebih dari tidak terhadap pernyataan berikutnya.
  • Jadi, skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten.
  • Misalnya : yakin – tidak yakin, ya – tidak, benar – salah, positif – negatif, pernah – tidak pernah, setuju – tidak setuju, dll. 
  • Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif yang berbeda). 
  • Perbedaan dengan skala Likert ialah, pada skala Likert terdapat jarak (interval) : 1, 2, 3, 4, 5 sedangkan pada skala Guttman hanya dua : benar (B) dan salah (S) 
  • Penelitian menggunakan skala Guttman apabila ingin mendapatkan jawaban jelas (tegas) dan konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
  • Contoh : Yakin atau tidakkah anda, pergantian presiden akan dapat mengatasi persoalan bangsa: 
  • Yakin 
  • Tidak 
3.Skala Differensial Semantics
  • Disebut juga skala perbedaan semantik berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub), seperti : panas – dingin, populer  - tidak populer, baik – tidak baik, dll. Karakteristik bipolar tersebut mempunyai tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap obyek itu menurut Iskandar (2000 : 154) : 
  1. Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik suatu obyek. 
  2. Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan suatu obyek. 
  3. Aktivitas, yaitu tingkatan gerakan suatu obyek
4.Rating Scale
  • Pada skala Likert, skala Guttman dan Semantik diferensial data yang diperoleh adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Pada rating scale yaitu data mentah yang dapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.  
  • Rating scale digunakan untuk mengukur sikap, gejala atau fenomena sosial misalnya : ekonomi, ipteks, instansi, kinerja dosen, kegiatan PBM, kepuasan pelanggan, produktivitas kerja, motivasi pegawai, dll.
  • Pada skala Likert, skala Guttman dan Semantik diferensial data yang diperoleh adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Pada rating scale yaitu data mentah yang dapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.  
  • Rating scale digunakan untuk mengukur sikap, gejala atau fenomena sosial misalnya : ekonomi, ipteks, instansi, kinerja dosen, kegiatan PBM, kepuasan pelanggan, produktivitas kerja, motivasi pegawai, dll.
Contoh :

  1. Peneliti ingin mengetahui seberapa harmoniskah hubungan suami istri untuk menciptakan keluarga sejahtera. 
  2. Berilah tanda pada angka yang sudah disediakan.
  • Instrumen tersebut apabila dijadikan angket kemudian disebarkan kepada 25 responden, sebelum analisis maka dapat ditabulasi seperti berikut :
  • Jumlah skor kriterium (apabila setiap item mendapat skor tertinggi) yaitu : (skor tertinggi 5) x (jumlah item 10) x (jumlah responden 25) = 1250
  • Jika jumlah skor hasil pengumpulan data = 1000, dengan demikian keharmonisan hubungan suami istri untuk menciptakan keluarga sejahtera,  menurut persepsi 25 responden yaitu : 1000 : 1250 x 100% = 80% dari kriterium yang ditetapkan.  
  • Apabila diinterpretasi nilai 80% terletak pada daerah kuat.
5.Skala Thurstone

  • Skala Thurstone meminta responden untuk memilih pernyataan yang ia setujui dari beberapa pernyataan yang menyajikan pandangan yang berbeda – beda. 
  • Setiap item mempunyai asosiasi nilai antara 1 sampai dengan 10, tetapi nilai-nilainya tidak diketahui oleh responden. 
  • Pemberian nilai ini berdasarkan jumlah tertentu pernyataan yang dipilih oleh responden mengenai angket tersebut.
  • Saya memilih pekerjaan sebagai dosen karena pekerjaan yang mulia dan terhormat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. 
  • Bila saya seorang mahasiswa UNPAB, saya akan mengusulkan agar mahasiswa UNPAB memakai simbol-simbol tertentu yang dapat dibanggakan.
  • Saya merasa tersanjung bila saya lebih memiliki kemampuan dalam mengajarkan sesuatu daripada menguasai bidang studi saja
  • Apa yang bisa dibanggakan oleh seorang dosen, bila gaji hanya pas-pasan, berangkat mengajar jalan kaki, di kampus sering berhadapan dengan tugas dengan masalah yang rumit dan mahasiswa yang bandel. 
  • Senangnya menjadi dosen apabila berhasil mendemontrasikan kompetensi kepada mahasiswa yang menghadapi kesulitan di laboratorium. 
  • Sebagai dosen, saya bangga karena dosen sebagai pewaris ilmuwan yang mengajarkan para mahasiswa untuk dipersiapkan menjadi manusia yang tangguh, berkualitas, kreatif dan profesional untuk mengisi pembangunan bangsaSemestinya gaji dosen lebih besar dari gaji pegawai lain. 
  • Apakah perlu dosen berbangga diri atas keberhasilan mahasiswa karena dosen sendiri sering tidak pernah merasa diawasi
  • Sebaiknya dosen membimbing saya dengan sepenuh hati memberikan keilmuannya, karena jika saya manjadi dosen pembimbing nanti akan mewarisi ilmunya dan bisa dikembangkan sesuai dengan tuntuan zaman. 
  • Jika saya mahasiswa UNPAB, saya akan menyembunyikan identitas saya.