Sumber:Google Image |
Di dalam penelitian Sosial dan Pendidikan dengan pendekatan Kuantitatif, disamping pengukuran dengan menggunakan bentuk Test, seorang peneliti akan banyak menghadapi penggunaan pengukuran berbentuk Skala, baik dengan metode Thurstone, Bogardus ataupun Likert yang umumnya dikenal dengan Skala Sikap.
Hal ini tidak lain karena dalam bidang pendidikan banyak sekali Personological variable yang sulit, bahkan tidak dapat diobservasi secara langsung melainkan melalui penyimpulan dari indikasi tidak langsung (seperti Konsep diri, bakat, motivasi belajar).
Pengertian Skala Sikap
Sikap (attitude) merupakan kecenderungan seseorang untuk bertindak terhadap obyek tertentu, para akhli telah memberikan definisi yang bervariasi terhadap konsep sikap, Thurstone sebagai pelopor dalam pengukuran sikap mendefinisikan sikap sebagai berikut :
- attitude… “the sum total of man’s inclinations and feelings, prejudice and bias, preconceived notion, ideas, fears, threats, and conviction about any specified topic” (definisi tahun 1928)
- attitude is the affect for or against a psychological object (definisi tahun 1931)
- attitude…”the intensity of positive or negative affect for or against a psychological object” (definisi tahun 1946)
- Definisi-definisi tersebut oleh Daniel J. Mueller dirumuskan kembali sebagai berikut "Attitude is : (1) Affect for or against (2) Evaluation of (3) Like or dislike (4) Positiveness or negativeness toward a psychological object".
Karakterisitik Skala Sikap
Dalam bukunya Principles of Educational and Psychological Measurement and Evaluation, G. Sax menyatakan bahwa terdapat beberapa karakteristik dari sikap yaitu :
- Arah = sikap terpilah pada dua arah (kesetujuan atau ketidaksetujuan; mendukung atau tidak mendukung; memihak atau tidak memihak)
- Intensitas = kedalaman atau kekuatan sikap , kesamaan arah bisa menunjukan intensitas yang berbeda.
- Keluasan = kesetujuan atau ketidaksejuan dapan mencakup aspek keseluruhan atau hanya aspek bagian yang sangat spesifik dari suatu obyek sikap
- Konsistensi = kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responsnya terhadap obyek sikap dimaksud.
Dimensi Skala Sikap
- Dimensi Kognitif (Keyakinan)Ekspresi keyakinan terhadap suatu obyek sikap tertentu
- Dimensi Afektif (perasaan)Ekspresi perasaan secara langsung terhadap obyek sikap tertentu
- Dimensi Konatif (kecenderungan prilaku)Pernyataan maksud atau preferensi prilaku berkaitan dengan obyek tertentu, baik prilaku personal maupun preferensi prilaku untuk kegiatan sosial.
Contoh Item pernyataan
Keyakinan: Biaya pendidikan di UNPAB tidak memberatkan
Perasaan: Saya menyukai lingkungan belajar di UNPAB
Konatif : Saya memilih kuliah di UNPAB jika sudah waktunya