Selasa, 19 Mei 2020

Mengapa Banyak Orang Indonesia Yang Tidak Menyukai Film Indonesia, Apa Alasannya ?

Sumber : Google

Sebenarnya tidak perlu heran mengapa banyak yang tidak menyukai film indonesia, banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, salah satunya. Genre yang kita anggap itu itu aja, tidak ada perkembangan sedikitpun, alhasil kita merasa bosan dan seakan - akan perfilm-an indonesia berjalan ditempat.

Asal kalian tahu, sudah banyak film - film indonesia yang dibuat tanpa bermain aman, yah ibaratnya anti-mainstream, contoh.

1. I Love You Om

sumber: Google
Salah satu film yang diperankan oleh Rachel Amanda sebagai Dion, dan Restu Sinaga sebagai Gaza. Kalian tau atau pernah liat film diatas ? dari judulnya saja sudah ambigu, bayangkan film ini ditayangkan pada saat saat sekarang. Jangankan release, produksinya saja mungkin sudah dihentikan.

Film ini cukup sering ditayangkan di RCTI pada tahun 2006 ke-atas (saya lupa), dan kata Om pada judul dihilangkan jadinya hanya I Love You saja. Melibatkan anak kecil yang jatuh cinta dengan Orang dewasa. Bahkan trailernya aja, kalian susah nyarinya.

2. Dua Garis Biru

Sumber : google
Salah satu film yang tujuannya untuk memberikan edukasi tentang sex, karna sex di indonesia masih dianggap tabu untuk dibahas.

Kembali ke topik, bukan salah sutradara, director atau apapun itu. Karna ketika kalian ingin membuat film out of the box atau anti-mainstream. Kalian akan dihadapi oleh norma norma yang ada di indonesia, menyalahi aturan negara ? mendidik atau tidak ? melawan negara ? atau melawan agama ?  jadi yang awalnya kalian ingin membuat film lain dari yang lain, kalian akan mengurungkan niat itu.

Jadinya ya balik lagi ke awal, bermain aman. Karna percuma buat film yang ujung ujungnya gagal tayang, udah habis diwaktu habis dimateri juga. Seharusnya KPI atau Lembaga Sensor membuat survey, karna jelas yang sering datang kebioskop untuk nonton film ya orang orang yang sudah dewasa.

Ada rate pada film juga tidak bergunakan ? contoh film joker. Banyak anak anak kecil yang diajak nonton oleh orang dewasa atau orang tuanya. Padahal jelas disitu rate nya untuk orang dewasa.

Jadinya ya mereka terjebak di situ - situ aja, komedi, cinta, horror. Tahun depan komedi, cinta, horror, jadi tidak bisa menyalahkan sineasnya juga.





EmoticonEmoticon